Diseminasi Kurikulum Merdeka

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DISEMINASI KURIMKULUM MERDEKA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kurikulum Merdeka, di SMPN 1 Sidoarjo telak melaksanakan pelatihan dan sosialisasi kurikulum merdeka. Dilaksanakan bertahap pada kondisi puasa. Pelaksanaan ini merupakan dari tugas yang diberikan melalui kepala sekolah pada bulan Januari 2022 sampai maret 2022 kemarin dan hanya sekolah tertentu yang dapat diseminasi pelaksanaan kurikulum merdeka demi kebaikan negara Indonesia. Kemungkinan bisa terjadi semua sekolah di Kabupaten Sidoarjo bisa melaksanakannya.

Dilansir dari laman kurikulum.kemdikbud.go.id, Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi murid. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:

1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil Pelajar Pancasila.

2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Nadiem mengatakan, inti dari Kurikulum Merdeka adalah Merdeka Belajar. Konsep ini, dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Misalnya, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki minat yang berbeda, maka tolok ukur yang dipakai untuk menilai tidak sama. Kemudian anak juga tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu hal yang tidak disukai. Kurikulum Prototipe akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah. Nadiem mencontohkan lagi, nantinya di sekolah SMA tidak akan ada lagi jurusan atau peminatan seperti IPA, IPS, atau Bahasa. “Di dalam program SMA sekarang tidak ada lagi program peminatan untuk yang memiliki Kurikulum Merdeka. Ya tidak ada lagi jurusan, kejuruan atau peminatan,” kata Nadiem secara virtual, Jumat (11/2/2022).  Baca juga: Kurikulum Merdeka Diluncurkan, Mendikbud: Ini Lebih Sederhana Ia mengatakan, siswa bisa bebas memilih mata pelajaran yang diminatinya di dua tahun terakhir saat SMA. “Ini salah satu keputusan atau choice atau pemilihan yang bisa diberikan kemerdekaan bagi anak-anak kita yang sudah mulai masuk dalam umur dewasa untuk bisa memilih,” ucapnya